BKS PTN Barat menghadiri FGD dengan Para Pimpinan Daerah dalam rangka KKN Internasional II yang akan dilaksanakan pada 16 –17 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan dari 28 perguruan tinggi negeri wilayah barat Indonesia. Turut hadir Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, M.M., Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, Ketua BKS PTN Barat yang diwakili oleh Dr. Ir. Entis Sutisna Halimi, M.Sc., selaku Sekretaris Eksekutif BKS PTN Barat, Wakil Bupati Lampung Timur, serta jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda). Pembukaan rapat dilaksanakan di Aula Gedung Serba Guna (GSG) Rumah Dinas Bupati Lampung Timur, Senin, 16 Juni 2025.
Pelaksanaan KKN Internasional dilaksanakan dalam dua tahap, yakni Online Course pada 2 Juni–16 Juli 2025 dan Onsite Course yang akan berlangsung di berbagai desa potensial di Kabupaten Lampung Timur, dan Pesawaran, Provinsi Lampung pada 21 Juli–23 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 177 mahasiswa dari berbagai PTN wilayah barat Indonesia dan 36 mahasiswa asing dari Yaman, Myanmar, Nigeria, Palestina, Malaysia, dan Thailand.
Rektor Itera, Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan bahwa Lampung Timur dipilih sebagai lokasi KKN karena potensi wisata dan sumber daya alamnya, seperti Way Kambas, pertanian, bentang alam, dan geologi. Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, menambahkan bahwa Lampung Timur dan Pesawaran dipilih karena akses mudah dari Bandar Lampung serta kekayaan budaya daerah.
KKN Internasional II bertema “Developing Educotourism Villages for Climate Change Mitigation” dilaksanakan dalam dua tahap: Online Course (2 Juni–16 Juli 2025) dan Onsite Course (21 Juli–23 Agustus 2025) di desa-desa potensial Lampung Timur dan Pesawaran. Kegiatan ini diikuti 177 mahasiswa dari PTN wilayah barat dan 36 mahasiswa asing dari enam negara.
Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, berharap program ini menjadi solusi permasalahan lingkungan, termasuk banjir, dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi. Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, memaparkan potensi dan tantangan daerah, termasuk sektor unggulan (pertanian, perkebunan, pertambangan), pertumbuhan ekonomi 4,62%, angka kemiskinan 13,19%, dan potensi pariwisata seperti TNWK, pantai 110 km, serta situs Pugung Raharjo.
